Tanggapan Artikel ” Misi politis dibalik Ruqyah” yang ditulis Guru besar Hikmatul Iman
Posted on Juli 27, 2009 by Perdana Akhmad S.Psi
Adalagi tulisan Dicky Zaenal Arifin, Guru Besar Yayasan Hikmatul Iman Indonesia yang menghembuskan opini negatif tentang ruqyah, namun sasaran tembaknya kali ini tidak hanya para aktifis ruqyah, namun sudah melebar ke perguruan beladiri Thifan Po Khan dan Partai Keadilan Sejahtera yang anda dapat lihat di klik di sini
Berikut ini syubhat dan opini negatif yang dihembuskannya :
Misi politis dibalik Ruqyah
oleh: Dicky Zaenal Arifin, Guru Besar Yayasan Hikmatul Iman Indonesia.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Seiring dengan maraknya Ruqyah dimana mana, kita seharusnya mewaspadai adanya misi lain dibalik Itu.
Beberapa analisa yang seharusnya kita pikirkan lebih mendalam yaitu :
Pertama, para peruqyah tergabung dalam suatu partai politik dalam hal ini Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ),
Kedua, Partai Keadilan Sejahtera memiliki beladiri partai bernama Thifan Po Khan yang di klaim tidak mengandung unsur jin meskipun mempelajari Tenaga Dalam dengan istilah Dhat,
Ketiga, Memvonis semua perguruan yang mempelajari Tenaga Dalam pasti dibantu Jin atau mengandung unsur Jin di dalamnya,
Keempat, Apabila ada perguruan Tenaga Dalam atau senam pernapasan selain Thifan Po Khan di Ruqyah tidak ada reaksi maka disebutkan Jinnya kuat dan tidak ikhlas untuk dikeluarkan Jinnya,
Kelima, Menggunakan dalil – dalil yang diragukan dan tidak nyambung dengan keadaan sebenarnya,
Keenam, Tidak mau bertabayun atau saling konfirmasi dengan perguruan lain dan tidak mau mendengar penjelasan di luar sistem atau kelompok mereka,
Ketujuh, Semakin maraknya fenomena Ruqyah dimana mana termasuk sinetron sinetron di televisi swasta yang mempropagandakan Ruqyah sebagai sarana mengusir Jin sedangkan cara lain salah dan hanya cara Ruqyah saja yang benar,
Kedelapan , Propaganda ruqyah di salah satu majalah yang dalam hal ini majalah Ghoib,
Kesembilan, Penyerangan secara argumentasi di berbagai milis internet yang mengatakan Tenaga Dalam dan senam pernapasan itu sesat tetapi penulisnya menyembunyikan identitasnya dan selalu menggunakan nama samaran karena ketidakmampuan dalam hal pembuktian soal seseorang menggunakan jin atau tidak.