Dalam kesempatan Bulan Ramadhan ini, saya menyampaikan harapan pada segenap kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia, sebuah harapan yang tulus semoga Bulan Suci ini membawa kebaikan tak terhingga terutama kedamaian bagi para penganutnya. Begitu banyak kaum Muslimin, di Palestina, Chechnya, Kashmir, Turkestan Timur, Indonesia, dan negara-negara lain memasuki bulan ini dalam suasana kekerasan, konflik, dan perang. Keinginan satu-satunya dari orang-orang tak berdosa yang terjebak dalam kemiskinan, kelaparan dan wabah penyakit adalah dapat hidup di bawah naungan agama mereka, dalam atmosphere kedamaian dan stabilitas serta hidup dalam suasana aman tanpa gangguan.
Agar segala permasalahan yang muncul tersebut berakhir, segenap kaum Muslimin harus bersatu padu, melakukan usaha serius untuk menjadikan nilai-nilai Alquran tersampaikan dan membumi, dan bekerja sama membantu sedapat mungkin kaum Muslimin yang membutuhkan pertolongan. Bulan Ramadhan amatlah penting terutama ketika kerjasama dan saling bantu dikedepankan. Yang paling penting di sini adalah jangan berpikir bantuan seperti apa yang sebaiknya saya berikan? Akan tetapi bekerjalah dengan setulus hati. Yang tak boleh dilupakan adalah, bahwa Allah Tuhan Semesta Alam, yang akan menentukan keberhasilan segala upaya ini dan menerima doa orang-orang beriman yang setia kepada-Nya.
Ilmu adalah sebaik-baiknya perbendaharaan. Ia ringan dibawa, namun besar manfaatnya. Di tengah-tengah orang banyak ia indah, sedangkan dalam kesendirian ia menghibur. jika ingin menggunakan link2 dari saya, silahkan saja.
Selasa, 15 Februari 2011
Bangsa-bangsa yang Dihancurkan Allah
Usai beribadah haji atau umrah —kalau masih punya kesempatan dan uang lebih— Anda boleh singgah di Yordania, sebuah negeri kerajaan di sebelah utara Arab Saudi. Di sana ada sebuah daerah bernama Lembah Rum atau Lembah Petra yang menyimpan peninggalan purbakala nan mempesona.
Di lembah itu Anda dapat menemukan bangunan-bangunan indah dan besar seperti istana kekaisaran Romawi. Keindahan dan kekokohan bangunannya memang bisa membuat Anda berdecak kagum. Tapi yang lebih mengagumkan dan akan membuat Anda geleng-geleng kepala, ternyata bangunan itu dibuat dengan cara memahat bukit-bukit batu cadas. Orang modern sekarang ini pun belum tentu dapat membuat bangunan seperti yang mereka buat. Siapakah mereka yang membuat bangunan menakjubkan itu?
Kaum Tsamud
Para pembuatnya adalah kaum Tsamud, ummat Nabi Shalih, sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran: Dan kepada kaum Tsamud (Kami telah mengutus) saudara mereka, Shalih. Ia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Ilah bagi kalian selain-Nya... Kalian dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kalian pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kalian merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (Surat Al-A’raaf ayat 73-74). BERPIKIR SECARA MENDALAM
Banyak yang beranggapan bahwa untuk "berpikir secara mendalam", seseorang perlu memegang kepala dengan kedua telapak tangannya, dan menyendiri di sebuah ruangan yang sunyi, jauh dari keramaian dan segala urusan yang ada. Sungguh, mereka telah menganggap "berpikir secara mendalam" sebagai sesuatu yang memberatkan dan menyusahkan. Mereka berkesimpulan bahwa pekerjaan ini hanyalah untuk kalangan "filosof".
Padahal, sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, Allah mewajibkan manusia untuk berpikir secara mendalam atau merenung. Allah berfirman bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada manusia untuk dipikirkan atau direnungkan:
Padahal, sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, Allah mewajibkan manusia untuk berpikir secara mendalam atau merenung. Allah berfirman bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada manusia untuk dipikirkan atau direnungkan:
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS. Shaad, 38: 29).
Yang ditekankan di sini adalah bahwa setiap orang hendaknya berusaha secara ikhlas sekuat tenaga dalam meningkatkan kemampuan dan kedalaman berpikir.Empires & Dungeons
In order to fight for the crown you need to build a mighty castle, lead a strong army, crawl dark dungeons, find great treasures and destroy your rivals. This fascinating game combines strategy and role-playing game elements. With an easy-to-use interface you will find yourself playing and having fun in no time.
- Randomly generated dungeons
- Play 3 opponents at once.
- In-game help and tutorial.
Anak dan Egonya
Sering para orang tua mengalami hal-hal menjengkelkan dari perilaku anak. Biasanya orang tua akan mengingatkan pelan-pelan, bila si anak masih tidak menurut, ia akan berusaha membujuk. Lalu mereka akan mulai berdebat, bila orang tua sudah tidak mampu mengendalikan kesabaran, ia akan mulai berteriak hingga akhirnya memukul si anak. Thomas W. Phelan, Ph.D. menyebut fenomena ini sebagai “Talk-Persuade-Argue-Yell-Hit Syndrome” atau sindrom Bicara-Bujuk-Debat-Teriak-Pukul.
Orang tua selalu mengharapkan anak yang harus cepat tanggap dan menurut semua yang diperintahkan. Tapi apakah anda sebagai orang tua mengerti apa yang dipikirkan anak sehingga dia mengambil tindakan yang menjengkelkan? Sebenarnya hal ini hanya masalah sederhana saja jika orang tua mengetahui karakter ego seorang anak.
Setiap anak dilahirkan dengan bekal ego khusus yang disebut super-ego. Super-ego adalah naluri mengutamakan diri sendiri tanpa melihat kondisi orang lain. Tujuan ego jenis ini ialah untuk bertahan hidup dengan kemampuan yang ada.
Seorang bayi masih dalam tahap belajar apa pun termasuk komunikasi verbal dan non verbal. Alat komunikasi yang sering digunakannya adalah menangis. Seorang anak yang memiliki super-ego dapat langsung menangis jika kebutuhannya seperti ingin buang air atau sedang lapar harus dipenuhi, akan tetapi ia akan langsung menenangkan diri dengan berhenti menangis dengan tiba-tiba jika kebutuhannya sudah terpenuhi. Inilah gunanya super-ego.
Orang tua selalu mengharapkan anak yang harus cepat tanggap dan menurut semua yang diperintahkan. Tapi apakah anda sebagai orang tua mengerti apa yang dipikirkan anak sehingga dia mengambil tindakan yang menjengkelkan? Sebenarnya hal ini hanya masalah sederhana saja jika orang tua mengetahui karakter ego seorang anak.
Setiap anak dilahirkan dengan bekal ego khusus yang disebut super-ego. Super-ego adalah naluri mengutamakan diri sendiri tanpa melihat kondisi orang lain. Tujuan ego jenis ini ialah untuk bertahan hidup dengan kemampuan yang ada.
Seorang bayi masih dalam tahap belajar apa pun termasuk komunikasi verbal dan non verbal. Alat komunikasi yang sering digunakannya adalah menangis. Seorang anak yang memiliki super-ego dapat langsung menangis jika kebutuhannya seperti ingin buang air atau sedang lapar harus dipenuhi, akan tetapi ia akan langsung menenangkan diri dengan berhenti menangis dengan tiba-tiba jika kebutuhannya sudah terpenuhi. Inilah gunanya super-ego.
Langganan:
Postingan (Atom)