Rabu, 29 Februari 2012

Anak yang berpikir dengan Otak Kanannya

Suatu hari saya membaca sebuah proses penyuluhan melalui media,  terhadap orang tua yang menanyakan kelainan dan keterlambatan belajar anaknya yang ciri-cirinya persis seperti anak yang cenderung dominan menggunakan otak kanannya.

Saya begitu prihatin karena ternyata banyak pembimbing yang masih belum mengetahui permasalahan ini dan bahkan cenderung untuk memberikan nasehat yang menurut saya mungkin malah membuat hati orang tuanya semakin gelisah dan khawatir... 

Mari kita dengarkan cuplikan nasehat yang diberikannya
Bila diperhatikan perkembangan motorik putra ibu sepertinya agak terlambat,  berjalan diusia 1 tahun 10 bulan dan bicara baru lancar di usia 4 tahun, jika terkadang jawaban yang diberikan tidak sesuai topik pembicaraan mungkin saja benar bahwa tingkat kecerdasannya tergolong dibawah rata-rata namun saya belum bisa memastikan masuk kategori apa.  Jika Sampai saat ini dia belum lancar membaca juga menulis dan lebih suka mengeja menunjukkan putra ibu memerlukan waktu yang lebih lama dari anak-anak yang kecerdasannya tergolong rata-rata atau di atas rata-rata.

begitulah kira-kira cuplikan utamanya........

Sungguh ibu manapun akan merasa terpukul hatinya mendengarkan penjelasan yang semacam ini, begitulah sejak dulu hingga kini anak-anak kita telah dengan gampangnya di golong-golongkan, menjadi anak diatas rata-rata,  rata-rata dan dibawah rata-rata.  Peristiwa di zaman Thomas Alva Edison terulang kembali di zaman ini....

Sementara menurut Laurie Parson dan Jeffrey Fred seorang terapis untuk anak dengan gejala semacam ini justru menemukan hal yang berbeda sama sekali. Begini katanya:

Setiap keterlambatan proses perkembangan motorik anak umumnya lebih disebabkan oleh dua hal, yang pertama pola asuh orang tua yang kurang memberikan kebebasan pada anaknya untuk melakukan aktivitas yang bervariasi dan yang kedua karena tipe belajarnya visual jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan kecerdasan.  Bahkan sering terjadi keterlambatan di motorik ini diimbangi oleh kekuatan berpikir di otak kanannya yang luar biasa.

Sedangkan kemampuan bicara yang terlambat, tidak lancar dan menjawab tidak sesuai dengan topiknya, itu lebih cocok dengan ciri-ciri anak yang berpikir dengan otak kanannya dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kecerdasannya.  Pelajarilah kembali hasil temuan Bruce Perry mengenai perbedaan cara bekerja otak kiri dan otak kanan anak kita.

Semua keterlambatan yang terjadi pada anak otak kanan lebih disebabkan pada pola belajarnya yang berbeda dengan anak otak kiri.  Dalam belajar, anak otak kanan perlu merekam dahulu sebelum melakukan eksekusi persoalan dan proses perekaman itu pada tahap awal memerlukan waktu sekitar 10 detik dan jika sudah terbiasa waktunya hanya 1 atau 2 detik saja, sementara anak dengan dominan otak kiri langsung mengeksekusi baru kemudian merekam.

Ciri-ciri ini pernah terjadi pada Albert Einstain dan Leonardo Da Vinci, bahkan sejarah pernah mencatat bahwa sampai usia dewasa Da Vinci masih sulit untuk menghapal Alphabet.

Mari kita belajar dari sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesatnya, agar kita tidak melakukan kesalahan yang mungkin akan berakibat fatal bagi anak-anak kita.

sumber

1 komentar:

  1. artikel yang sangat bermanfaat bagi saya, yang saya rasa saya lebih cenderung berfikir otak kanan. saya selalu berfikir apakah saya orang tak normal di karnakan cara berpikir saya yang tak sama pada umumnya. artikel ni menjelaskan yang selama ini saya tanya tanya dalam benak saya thanks

    BalasHapus

The Best Payment Processor.

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.