The series begins with a flashback of the execution of Gold Roger, the King of the Pirates. Before his death, he told the legend of his treasure, the One Piece. Roger's death caused Golden Age of Pirates as countless pirates set out to look for his treasure.
Twenty years have passed since Gold Roger's execution, and Monkey D. Luffy, a young boy inspired by the pirate known as "Red-Haired" Shanks, sets off on a journey from the East Blue to be the next King of the Pirates and find the treasure. Along the way, he organizes and leads a crew named the Straw Hat Pirates. The crew consists of a swordsman and first mate named Roronoa Zoro; the navigator and thief Nami; the cowardly sharpshooter Usopp; the womanizing chef Sanji; the doctor Tony Tony Chopper, an anthropomorphized deer; the archaeologist Nico Robin, a former villain; the cybernetic shipwright Franky; and a musician skeleton named Brook.
Ilmu adalah sebaik-baiknya perbendaharaan. Ia ringan dibawa, namun besar manfaatnya. Di tengah-tengah orang banyak ia indah, sedangkan dalam kesendirian ia menghibur. jika ingin menggunakan link2 dari saya, silahkan saja.
Sabtu, 07 Mei 2011
Minggu, 01 Mei 2011
Mengapa Bangsa Asia kalah Kreatif dibanding dengan Bangsa Barat ??
Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya "Why Asians Are Less Creative Than Westerners" (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi "best seller". (www.idearesort.com/trainers/T01.p) mengemukakan beberapa hal ttg bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang:
1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.
Langganan:
Postingan (Atom)