Kali ini kita akan berbicara tentang kemampuan berpikir kritis, kreatif dan proaktif. Para orang tua dan guru yang berbahagia mengapa saya sering sekali mengangkat masalah pembelajaran yang berbasiskan hafalan.....Karena cara pembelajaran ini akan berakibat sangat fatal terhadap kemampuan level berpikir otak anak-anak kita.
Ada 3 tingkatan kualitas otak dalam berpikir. Yang pertama adalah berpikir Kritis, Yang Lebih Tinggi lagi adalah berpikir Kreatif dan yang paling tinggi adalah berpikir Pro aktif.
Para orang tua dan guru yang berbahagia.....Apa kira-kira perbedaan dari masing-masing level cara berpikir tersebut...?
Yang pertama Kritis. Kritis adalah suatu pola tingkatan berpikir kita yang selalu dapat melihat sisi-sisi kekurangan dari sebuah konsep atau pemikiran, terutama konsep dan pemikiran orang lain. Oleh karena itu pada tingkatan berpikir Kritis seseorang akan selalu melakukan Kritisi terhadap konsep atau hasil karya orang lain tanpa bisa memberikan solusinya.
Tingkatan yang lebih tinggi yakni Kreatif. Kreatif adalah suatu pola tingkatan berpikir kita yang tidak hanya bisa melihat sisi lemah sebuah konsep atau pemikiran namun sekaligus ia juga bisa mengusulkan berbagai ide yang dapat digunakan sebagai pemecahannya.
Oleh karena itu pada tingkatan berpikir kreatif seseorang tidak hanya berhasil menemukan sisi lemah dari sebuah konsep namun juga melahirkan konsep-konsep baru yang jauh lebih sempurna. Salah satu contoh buah pemikiran kreatif yang luar biasa adalah Kecerdasan Beragam atau Multiple Intelligence, yang dicetuskan oleh Howard Gardner pada tahun 1983.
Tingkatan yang paling tinggi dari semuanya adalah cara berpikir proaktif. Proaktif adalah suatu tingkatan pola berpikir manusia yang bisa memprakirakan hal-hal apa mungkin menjadi permasalahan manusia dimasa mendatang dan mulai mempersiapkan solusinya sejak masa sekarang.
Salah satu contoh pemikiran yang fenomenal tentang hal ini adalah Buku Karangan Alvin Tofler yang berjudul The Future Shock. Dengan Gamblang Tofler memberikan pandangan-pandangan bahwa akan terjadi pergeseran besar dalam sistem budaya manusia, dari sekian banyak pergeseran, salah satunya adalah pergeseran dari Budaya Mendengar menjadi Budaya Melihat. Efek dari hal ini akan menimbulkan serentetan pergeseran di bidang-bidang lain dimana kita tidak hanya harus siap menghadapi bahkan sangat perlu mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Ada lagi sebuah pemikiran yang luar biasa dasyat tentang berpikir proaktif ini telah dituangkan kedalam buku yang berjudul “Management by Two Thousand XXX” karangan George Berner. George Berner secara garis besar melukiskan kemajuan perjalanan teknologi manusia sampai dengan tahun 2500 an, buku yang luar biasa dahsyat ini telah melahirkan sebuah prediksi pemikiran bahwa pada tahun 2500, manusia sudah akan mulai bermigrasi ke Planet Mars, karena pada tahun 2400an, manusia telah berhasil menciptakan teknologi pengatur Iklim, hal ini terjadi setelah kira-kira tahun 2300an manusia telah bisa membuat sistem tata udara dst.....
Anda mungkin bisa saja berpikir bahwa....”ah itu kan hanya sebuah khayalan dan impian manusia saja....?”
Namun ternyata di negara maju, buku ini telah menginspirasi banyak Ilmuan dan peneliti untuk semakin giat melakukan berbagai riset dan penelitiannya. Luar biasa bukan......? Sementara bangsa-bangsa lain sudah berada pada tingkatan berpikir Pro Aktif..... jauh ke depan memikirkan suatu proses migrasi manusia untuk membentuk sebuah kehidupan baru di Planet Mars, sementara menurut anda sudah berada dilevel manakah pola berpikir mayoritas bangsa kita saat ini.....?
Para orang tua dan guru yang berbahagia...Edward De Bono menyatakan bahwa yang paling membuat saya sedih saat ini adalah bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan disekolah pada umumnya yang cenderung bersifat hafalan ini bahkan telah membuat anak-anak kita sulit sekali untuk bisa mencapai tataran berpikir kritis sekalipun.
Para orang tua dan guru yang berbahagia......Sekali lagi mari kita renungkan kembali......kira-kira sudah berada dilevel manakah pola berpikir bangsa kita saat ini.......? dengan model pembelajaran hafalan yang masih terus dipertahankan oleh sekolah-sekolah anak kita sampai saat ini.
Menurut anda, kira-kira akan mencapai level manakah pemikiran anak-anak generasi penerus bangsa kita kelak....?
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar