Jakarta, 10/1 (SIGAP) - Dicky Zaenal, pengarang tetralogi Arkythirema sekaligus inovator teknologi air dan pembawa acara di sebuah televisi memberi tanggapan tentang gunung SADAHURIP dan Gunung padang.
Untuk Gunung SADAHURIP di Garut , mengapa masyarakat disana mengatakan SADAHURIP , itu ada filosofi nya .
HURIP artinya HIDUP atau lebih dalam lagi artinya adalah KEHIDUPAN . Sedangkan SADA berarti BUNYI .
Karena di Sunda berlaku hukum bacaan DM atau Diterangkan Menerangkan , dan itu sesuai dari hukum alam , bahwa segala putaran di alam semesta itu bergerak dari arah kanan ke kiri , lalu di adopsi menjadi hukum membaca dari kanan ke kiri , karena kinerja otak dari kanan ke kiri juga , maka jadilah nama SADAHURIP artimArtinya KEHIDUPAN BERBUNYI , atau kalau kita terjemahkan lebih mendalam adalah Kehidupan Berbunyi berawal dari sana.
Makanya wajar kalau disana terletak artefak awal kehidupan yang bernama MORTAPHRABEENA , atau alat untuk membantu proses kelahiran bangsa LEMURIA ..Tetapi apabila diterjemahkan secara MD atau menerangkan dan diterangkan , arti SADAHURIP bisa bermakna sama , berarti BUNYI KEHIDUPAN berawal dari sana.
Inilah dalamnya makna SADAHURIP , dimana unsur penamaan pun disesuaikan dengan sejarah awal dari tempat atau piramida tersebut.
Di bolak - balik pun arti SADAHURIP bermakna sama , dan ternyata berarti " dari sana lah berawalnya bunyi kehidupan atau kehidupan berbunyi ".
Mengapa pula disebut Gunung Putri , karena sering terlihat sebuah cahaya muncul dari Gunung tersebut bagaikan sebuah Putri muncul dari KA - HYANG - AN , atau tempat bersemayamnya para HYANG .Karena lapisan tanahnya tidak begitu dalam dan hara tanahnya tidak begitu baik , maka permukaan tanah disana tidak begitu subur untuk menanam pohon besar.
Makanya , Gunung SADAHURIP tidak begitu terlihat "gondrong" seperti gunung yang lain ..Ada juga sebagian masyarakat disana yang menyebut itu sebagai gunung ASEUPAN , karena berbentuk seperti ASEUPAN atau alat untuk menanak nasi.
Untuk situs Gunung Padang , ternyata itu bukan situs bagi persembahan Para Hyang , tapi itu adalah situs untuk melacak keberadaan Bintang ORIGOM.
Bintang ORIGOM adalah Bintang untuk untuk perhitungan kalender Galaxy Bima Sakti.
Terbukti disana ada peninggalan berupa batu SADA.
Batu itu diperuntukan untuk mendeteksi perubahan alam secara cepat , dan ada gundukan yang meninggi sebagai akselerator.
Pertanyaannya , siapakah yang memberantakan situs itu secara sengaja ? Karena terlihat jelas , bahwa ada upaya-upaya agar kita tidak memahami apa yang ada di situs tersebut.
Ada beberapa lapisan lagi ke bawah situs yang berada di gunung padang . Juga ada mekanisme modern di bawah lapisan kedua yang terdapat di gunung padang. (lap/har)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar